Dan dengan keterlibatan Italia di Euro 2016, dan status sebagai runner-up di edisi 2012, tim yang kini ditangani Antonio Conte masih menjadi salah satu unggulan untuk meraih trofi juara. Pemain yang berkelas, pelatih yang berpengalaman dan ditambah kematangan dan pengalaman bermain di level internasional membuat Italia menjadi tim yang patut diperhitungkan untuk gelar juara, tak peduli dengan kondisi apa pun yang terjadi di kompetisi mereka. Masih ingat skandal Calciopoli yang menerpa sepakbola Italia pada pertengahan 2000an? Di tengah krisis seperti itu, Italia malah menjadi juara dunia pada 2006. Ini sudah menjadi bukti tersendiri betapa Italia masih menjadi poros utama kekuatan sepakbola Eropa.
Kiper
Gianluigi Buffon (Juventus), Federico Marchetti (Lazio), Salvatore Sirigu (Paris St-Germain)
Bek
Andrea Barzagli (Juventus), Leonardo Bonucci (Juventus), Giorgio Chiellini (Juventus), Angelo Ogbonna (West Ham)
Gelandang
Federico Bernardeschi (Fiorentina), Antonio Candreva (Lazio), Matteo Darmian (Manchester United), Daniele de Rossi (Roma), Mattia de Sciglio (Milan), Stephan El Shaarawy (Roma), Alessandro Florenzi (Roma), Emanuele Giaccherini (Bologna), Thiago Motta (Paris St-Germain), Marco Parolo (Lazio), Stefano Sturaro (Juventus)
Penyerang
Eder (Sampdoria), Ciro Immobile (Torino), Lorenzo Insigne (Napoli), Graziano Pelle (Southampton), Simone Zaza (Juventus)
Antonio Conte melakukan banyak perombakan dalam skuatnya. Pemain-pemain muda berbakat banyak diberikan kepercayaan, sementara mereka yang berpengalaman mulai tersingkir.
Lihat saja tak ada nama Andrea Pirlo dan Riccardo Montolivo di lini tengah Italia untuk Euro 2016. Conte lebih percaya pemain seperti Gianni Giaccherini dan Alesandro Florenzi untuk mengawal sektor tengah, dengan Daniele De Rossi menjadi veteran yang mendampingi mereka.
Formasi yang digunakan juga terkesan menganut gaya permainan ofensif. Ini tentunya berbeda 180 derajat dari Italia yang kita kenal sebagai tim yang menyaanjung gaya catenaccio, alias pertahanan gerendel. Ya, ini adalah Italia yang baru.
TAHUN PENCAPAIAN
1960 Tidak ikut
1964 Tidak lolos
1968 JUARA
1972 Tidak lolos
1976 Tidak lolos
1980 Semi-final (Peringkat keempat)
1984 Tidak lolos
1988 Semi-final (Peringkat tiga)
1992 Tidak lolos
1996 Fase grup
2000 Runner-up
2004 Fase grup
2008 Perempat-final
2012 Runner-up
2016 ???
STATISTIK Main: 33 | Menang: 13 | Imbang: 15 | Kalah: 5
Gol: 33 | Kebobolan: 25
Satu trofi juara (1968)
Sumber: www.goal.com
Kiper
Gianluigi Buffon (Juventus), Federico Marchetti (Lazio), Salvatore Sirigu (Paris St-Germain)
Bek
Andrea Barzagli (Juventus), Leonardo Bonucci (Juventus), Giorgio Chiellini (Juventus), Angelo Ogbonna (West Ham)
Gelandang
Federico Bernardeschi (Fiorentina), Antonio Candreva (Lazio), Matteo Darmian (Manchester United), Daniele de Rossi (Roma), Mattia de Sciglio (Milan), Stephan El Shaarawy (Roma), Alessandro Florenzi (Roma), Emanuele Giaccherini (Bologna), Thiago Motta (Paris St-Germain), Marco Parolo (Lazio), Stefano Sturaro (Juventus)
Penyerang
Eder (Sampdoria), Ciro Immobile (Torino), Lorenzo Insigne (Napoli), Graziano Pelle (Southampton), Simone Zaza (Juventus)
Antonio Conte melakukan banyak perombakan dalam skuatnya. Pemain-pemain muda berbakat banyak diberikan kepercayaan, sementara mereka yang berpengalaman mulai tersingkir.
Lihat saja tak ada nama Andrea Pirlo dan Riccardo Montolivo di lini tengah Italia untuk Euro 2016. Conte lebih percaya pemain seperti Gianni Giaccherini dan Alesandro Florenzi untuk mengawal sektor tengah, dengan Daniele De Rossi menjadi veteran yang mendampingi mereka.
Formasi yang digunakan juga terkesan menganut gaya permainan ofensif. Ini tentunya berbeda 180 derajat dari Italia yang kita kenal sebagai tim yang menyaanjung gaya catenaccio, alias pertahanan gerendel. Ya, ini adalah Italia yang baru.
TAHUN PENCAPAIAN
1960 Tidak ikut
1964 Tidak lolos
1968 JUARA
1972 Tidak lolos
1976 Tidak lolos
1980 Semi-final (Peringkat keempat)
1984 Tidak lolos
1988 Semi-final (Peringkat tiga)
1992 Tidak lolos
1996 Fase grup
2000 Runner-up
2004 Fase grup
2008 Perempat-final
2012 Runner-up
2016 ???
STATISTIK Main: 33 | Menang: 13 | Imbang: 15 | Kalah: 5
Gol: 33 | Kebobolan: 25
Satu trofi juara (1968)
Sumber: www.goal.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar