Sejak memenangi Piala Dunia 1966, Inggris tak pernah meraih kesuksesan di turnamen internasional lain setelahnya. Di Euro 2016, Inggris punya kesempatan mengakhiri tren negatif itu. "30 tahun penuh rasa sakit, tak pernah menghentikan saya untuk bermimpi." Itulah lagu yang dinyanyikan Baddiel dan Skinner mengenai tim nasional Inggris, anthem yang kemudian mendominasi musim panas Euro 1996. Lagu itu menggambarkan betapa perjalanan 20 tahun telah berlalu dan belum ada akhir atas asa meraih kesuksesan di kancah internasional pasca memenangi Piala Dunia 1966. Dan setelah Piala Dunia 2014 yang juga berakhir mengenaskan, ada peluang bagi inggris untuk membayar kegagalan mereka di tiga dekade terakhir dengan menuai sukses di Euro 2016 di Prancis. Dengan Roy Hodgson banyak mempercayai pemain muda nan enerjik di skuatnya, Inggris boleh menggantungkan ambisi setinggi langit.
Kiper
Tom Heaton (Burnley), Fraser Forster (Southampton), Joe Hart (Manchester City)
Bek
Ryan Bertrand (Southampton), Gary Cahill (Chelsea), Nathaniel Clyne (Liverpool), Danny Rose (Tottenham Hotspur), Chris Smalling (Manchester United), John Stones (Everton), Kyle Walker (Tottenham Hotspur)
Gelandang
Dele Alli (Tottenham Hotspur), Ross Barkley (Everton), Eric Dier (Tottenham Hotspur), Danny Drinkwater (Leicester City), Jordan Henderson (Liverpool), Adam Lallana (Liverpool), James Milner (Liverpool), Raheem Sterling (Manchester City), Andros Townsend (Newcastle United). Jack Wilshere (Arsenal)
Penyerang
Harry Kane (Tottenham Hotspur), Daniel Sturridge (Liverpool), Jamie Vardy (Leicester City), Wayne Rooney (Manchester United), Marcus Rashford (Manchester United)
Sejak berakhirnya Piala Dunia 2014, Roy Hodgson banyak melakukan perubahan dalam skuat Inggris. Pelatih veteran itu lebih membuka diri dan memberikan kepercayaan lebih kepada pemain muda.
Terbukti dari skuat sementara yang dibawanya, tak sedikit pemain muda berbakat yang masuk dalam tim, mulai dari Dele Alli, Marcus Rashford, Raheem Sterling, Eric Dyer dan John Stones. Ini sekaligus menjadi bukti ada revolusi besar, yang terlihat meyakinkan, di skuat Inggris.
Sekarang tinggal bagaimana Hodgson meramu skuat yang kompetitif dengan memadupadankan pemain veteran dan pemain mudanya dalam satu tim yang bisa diandalkan.
TAHUN PENCAPAIAN
1960 Tidak ikut
1964 Tidak lolos
1968 Tempat ketiga
1972 Tidak lolos
1976 Tidak lolos
1980 Fase grup
1984 Tidak lolos
1988 Fase grup
1992 Fase grup
1996 Semi-final
2000 Fase grup
2004 Perempat-Final
2008 Tidak lolos
2012 Perempat-Final
2016 ???
STATISTIK Main: 27 | Menang: 9 | Imbang: 9 | Kalah: 9
Gol: 36 | Kebobolan: 31
Sumber: www.goal.com
Kiper
Tom Heaton (Burnley), Fraser Forster (Southampton), Joe Hart (Manchester City)
Bek
Ryan Bertrand (Southampton), Gary Cahill (Chelsea), Nathaniel Clyne (Liverpool), Danny Rose (Tottenham Hotspur), Chris Smalling (Manchester United), John Stones (Everton), Kyle Walker (Tottenham Hotspur)
Gelandang
Dele Alli (Tottenham Hotspur), Ross Barkley (Everton), Eric Dier (Tottenham Hotspur), Danny Drinkwater (Leicester City), Jordan Henderson (Liverpool), Adam Lallana (Liverpool), James Milner (Liverpool), Raheem Sterling (Manchester City), Andros Townsend (Newcastle United). Jack Wilshere (Arsenal)
Penyerang
Harry Kane (Tottenham Hotspur), Daniel Sturridge (Liverpool), Jamie Vardy (Leicester City), Wayne Rooney (Manchester United), Marcus Rashford (Manchester United)
Sejak berakhirnya Piala Dunia 2014, Roy Hodgson banyak melakukan perubahan dalam skuat Inggris. Pelatih veteran itu lebih membuka diri dan memberikan kepercayaan lebih kepada pemain muda.
Terbukti dari skuat sementara yang dibawanya, tak sedikit pemain muda berbakat yang masuk dalam tim, mulai dari Dele Alli, Marcus Rashford, Raheem Sterling, Eric Dyer dan John Stones. Ini sekaligus menjadi bukti ada revolusi besar, yang terlihat meyakinkan, di skuat Inggris.
Sekarang tinggal bagaimana Hodgson meramu skuat yang kompetitif dengan memadupadankan pemain veteran dan pemain mudanya dalam satu tim yang bisa diandalkan.
TAHUN PENCAPAIAN
1960 Tidak ikut
1964 Tidak lolos
1968 Tempat ketiga
1972 Tidak lolos
1976 Tidak lolos
1980 Fase grup
1984 Tidak lolos
1988 Fase grup
1992 Fase grup
1996 Semi-final
2000 Fase grup
2004 Perempat-Final
2008 Tidak lolos
2012 Perempat-Final
2016 ???
STATISTIK Main: 27 | Menang: 9 | Imbang: 9 | Kalah: 9
Gol: 36 | Kebobolan: 31
Sumber: www.goal.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar