Kamis, 28 Januari 2016

2 Alasan Pria Selingkuh

Bicara soal selingkuh, pria memang identik sebagai pemegang peran antagonis. Bagaimanapun kasusnya, baik dalam rumah tangga ataupun dalam hubungan asmara, pria lah yang berselingkuh. Apa alasan laki-laki selingkuh saat ditanya? Ada banyak sekali alasan yang bisa muncul, mulai dari soal ketidakcocokan dengan pasangan lama ataupun dirundung rasa jenuh dengan kualitas hubungan yang tidak berkembang. Apapun alasannya sebenarnya sama-sama bullshit hehe.. (sorry men).

Saya tidak bilang begini karena saya perempuan. No no� saya laki-laki tulen. Bahkan sudah berkali-kali pula menjerumuskan hubungan cinta ke dalam bahaya selingkuh. Hubungan yang tadinya indah seperti cerita film drama romantis berkahir jadi seperti cerita perang mahabrata. Tapi butuh waktu buat saya untuk benar-benar menyadari kenapa sebenarnya saya selingkuh. Awalnya saya pakai alasan-alasan klasik yang dipakai hampir semua laki-laki. Masalahnya, kamipun terkadang tidak jujur pada diri sendiri. Selingkuh sebenarnya adalah satu dari sedikit hal yang dilakukan pria tanpa pertimbangan logis. Dan karena itu pula, kami tidak bisa memberikan alasan yang logis.

Pada artikel ini akan saya berikan informasi penting kepada semua wanita di dunia! Well, atau seenggaknya wanita-wanita yang kesasar ke artikel ini. Bahwa pria sebenarnya hanya punya 2 alasan saja untuk setiap perselingkuhan yang mereka lakukan. Ya, hanya 2. Baik itu dalam rumah tangga ataupun hubungan pacaran, apapun alasan yang diberikan cowok kamu tentang perselingkuhannya, itu BOHONG. Tapi jangan buru-buru men-judge bahwa si cowok dengan sengaja membohongi kamu. Ini mereka lakukan secara tidak sadar, bahkan karena mereka sendiri pun tidak tau apa alasan logis mereka selingkuh sebenarnya.

Pada artikel ini akan saya bongkar seperti apa pria itu sebenarnya. Get ready.

Mengapa Cowok Selingkuh?

Pertama-tama harus kamu sadari bahwa ada 2 hal yang paling bisa membuat pria bertindak diluar nalar logikanya: makanan dan seks. Makanan? Ya, masuk akal. Tapi seks? Bagi kamu-kamu cewek mungkin berpandangan ini terlalu dangkal untuk menjadi alasan kehilangan akal sehat. Tapi ya, seperti itulah adanya. Tidak perduli bagaimana latar belakang pendidikannya atau seberapa kuat agamanya, SEMUA pria memiliki hasrat seks yang menggebu-gebu dan dapat meledak sewaktu-waktu. Latar belakang pendidikan dan agama mungkin bisa menahan ledakan tersebut, tapi tidak menutup fakta bahwa SEMUA pria memikirkan seks minimal 200 kali dalam sehari.

Bagi SEMUA pria, ketertarikan kepada lawan jenis selalu diawali dengan ketertarikan seksual. Ketika cowok sedang bersama ceweknya, frekuensi memikirkan seks menjadi jauh lebih tinggi. Jadi seberapa pandai pun ia menutupinya, SEMUA pria ingin meniduri pacarnya. Ini adalah fakta menyakitkan ladies.

Ini contoh perbedaan dasar laki-laki dan perempuan: Ketika pertama kali berpengangan tangan dengan pacarnya, perempuan akan diserang rasa gugup dan deg-degan. Tapi disisi lain mereka akan merasa sangat disayangi dan dilindungi. Berpengangan tangan pertama kali bagi perempuan adalah pengalaman romantis yang emosional. Bagaimana dengan pria saat pertama kali berpengangan tangan dengan pacarnya? Sederhana. Mereka ereksi.

Tapi jangan salah. Walaupun pacar kamu ingin meniduri kamu, ini tidak berarti ia tidak sayang. Rasa sayang dan seks bagi pria adalah 2 hal yang terpisah dengan garis tegas. Pria mungkin ingin meniduri semua wanita termasuk pacarnya, tapi ia tidak bisa mencintai semua wanita kecuali pacarnya. Biar lebih mudah, bayangkan pria seperti seekor anjing. Kami akan sangat setia kepada seorang majikan, tapi tidak akan pernah menolak makanan dari siapapun juga. Dalam hal ini, seks adalah salah satu kebutuhan pria yang nyaris setara dengan makanan.

Lalu apa hubungannya dengan alasan selingkuh?

Faktanya, pria berselingkuh selalu karena dorongan seksual. Tidak ada dorongan lain. 2 alasan pria berselingkuh hanya dimotori oleh satu faktor: ya, seks.
Buku Formula Cinta

Nah, 2 alasan mengapa laki-laki selingkuh antara lain adalah:

    Kurang Pengalaman Seks

Pria terlahir dengan dorongan seks yang besar. Dorongan ini membawa keingintahuan yang besar tentang hal tersebut. Keingintahuan ini kemudian membawa keinginan untuk ber-eksplorasi, mulai dari yang paling sederhana seperti cara berciuman yang benar sampai posisi seks ekstrim yang bisa bikin patah tulang. Nah, itulah kenapa setiap laki-laki pasti pernah �minta jatah� kepada pacarnya. Ini karena adanya keinginan untuk mendapatkan pengalaman seksual. Dan pacar tentunya, adalah objek �latihan� yang paling mudah diakses (dan gratis pula). Ladies, ini adalah dorongan manusiawi yang kami bawa lahir�

Nah, kami mengerti bahwa banyak perempuan yang mempertahankan prinsipnya masalah seks hingga janur kuning melengkung. Ya, itu bagus memang. Tapi ketika wanita seperti ini berpacaran dengan pria yang memiliki pengalaman seks yang kurang, selingkuh akan semakin sulit dihindari. Kenapa?

Pria-pria dengan pengalaman seks yang kurang sebenarnya JAUH lebih agresif dalam persoalan seks daripada mereka dengan �jam terbang� yang tinggi. Rasa keingintahuan pria-pria kurang berpengalaman ini sangat besar dan sulit terbendung. Ketika ia merasa bahwa pacarnya tidak memberikan kesempatan bagi dirinya untuk bereksplorasi dalam hal seks, ia akan mencari kesempatan tersebut dari perempuan lain.

Ini adalah alasan selingkuh pria yang pertama. Terdengar dangkal memang, tapi tidak akan seperti itu jika kamu mengerti betul dorongan manusiawi yang terjadi dalam setiap diri pejantan.

    Terlalu Berpengalaman Dalam Seks
Di sisi lain, pria yang memiliki jam terbang tinggi dalam hal seks juga punya potensi selingkuh yang tinggi. Bedanya, kebanyakan pria ini berselingkuh di tahap hubungan pernikahan (which is lebih parah lagi sebenarnya). Saya akan jelaskan kecenderungannya.

laki-laki yang memiliki pengalaman seks tinggi memang punya ketahanan terhadap dorongan seks yang lebih besar (kebanyakan). Mereka punya kesabaran tinggi ketika membimbing pasangannya dalam hubungan seksual, memiliki pengertian yang tinggi pula terhadap prinsip-prinsip seksual yang dianut oleh pasangannya.

Tapi pria berpengalaman soal seks memiliki standar �seks yang memuaskan� bagi diri mereka sendiri. Mereka punya standar durasi seks sendiri sampai kombinasi posisi bercinta paling nikmat ala mereka sendiri. Ketika mereka tidak mendapatkan kehidupan seks yang tidak sesuai dengan standar mereka dalam WAKTU YANG LAMA, mereka cenderung mencari �lawan tanding� mereka di tempat lain.

Ini kerap terjadi dalam rumah tangga, ketika wanitanya sudah kehilangan sense of adventure dalam kehidupan seksualnya. Ini biasanya datang setelah bertahun-tahun pernikahan, setelah lahirnya segerombolan anak-anak annoying, setelah datangnya tagihan bulanan yang lebih besar dan setelah datangnya tumpukan lemak di bagian perut bawah. Pada masa-masa seperti ini, umumnya wanita tidak menganggap seks begitu penting lagi (terutama wanita yang tidak mengerti pria). Sementara pria, sebelum mengalami impotensi akan tetap menganggap seks sebagai salah satu kebutuhan terbesarnya. Ingat, even old dogs still need to eat. Dilemma inilah yang paling sering memicu terjadinya perselingkuhan.

Kesimpulan

Nah, kedua alasan di atas adalah alasan utama yang mendorong pria untuk berselingkuh. Wanita mungkin tidak menyadari hal ini. Jangan kuatir, tidak semua pria juga menyadarinya. Pria akan tetap berusaha mengemukakan alasan logis, tapi ketika ia berusaha merenung, jauh di dalam dirinya ia tahu alasan tersebut tidak benar.

Jadi siapa yang salah ketika pria menyeleweng? Disini saya tidak bisa menyalahkan wanita seluruhnya. Hanya karena pria memiliki dorongan seks yang kuat tidak berarti wanita harus selalu menurutinya hanya untuk mempertahankan mereka. Pria yang menyadari kecenderungan mereka sendiri terhadap seks seharusnya bisa lebih mengerti keterbatasan wanita dalam memberikan apa yang mereka inginkan. Sebaliknya juga, ada hal-hal pada wanita yang tidak dapat dimengerti pria. Dan wanita juga harus bisa mengerti keterbatasan pria dalam memberikan apa yang mereka inginkan. Komunikasi dan pengertian dua arah adalah solusinya. Jadi ketika perselingkuhan terjadi, bagaimanapun kasusnya, kedua belah pihak punya salah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar